Rabu, 19 Juli 2017

Tuhan, Alam, dan Manusia

Tuhan, Alam dan Manusia


Saat ini begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang telah tercipta dimuka bumi. Banyak orang yg belajar ilmu filsafat, fisika, biologi, sosiologi, linguistik, dll. Tapi apakah manusia tahu darimana ilmu pengetahuan bersumber? Apakah dari buku atau dari  internet? Dari masalah tersebut, dengan melihat beberapa referensi, penulis mencoba menjabarkan sedikit darimana ilmu pengetahuan berasal. Dan seperti apa hubungan Tuhan, alam dan manusia ?
Dikutip dari Falsafah Gerakan PII, hakekat Tuhan adalah "Allah subhanahu wata‟ala yang merupakan Dzat yang telah memelihara diri manusia dan memelihara alam semesta ini dengan segala nikmat yang dikaruniakan-Nya. Dia adalah sembahan manusia dan setiap makhluk, tiada sesembahan yang haq selain Dia.
Manusia mengenal Allah subhanahu wata‟ala melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam, siang, matahari, dan bulan (QS. Fushshilat [47]: 37); penciptaan langit dan bumi (QS. Al A‟raf
[7]: 54); air hujan dari langit dan limpahan rizki (QS. Al Baqarah [2]: 21-22); malaikat (QS. Az Zukhruf [43]: 9); jin (QS. Ar Rahman [55]: 15); ..........."
Dari kutipan diatas kita dapat melihat bahwa
Tuhan adalah zat sesembahan manusia yang abadi dan dipercaya menciptakan manusia dan alam semesta Tertulis pula dalam surah al-insan ayat 2 Allah SWT berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍ ۖ  نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ  سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا
innaa kholaqnal-insaana min nuthfatin amsyaajin nabtaliihi fa ja'alnaahu samii'an bashiiroo

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 2)

 Tuhan menciptakan manusia dengan dilengkapi akal dan pikiran.
Tertulis pada surah Az-Zumar ayat 18
Allah SWT berfirman:

الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ   ۗ  اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ هَدٰٮهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰٓئِكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
allaziina yastami'uunal-qoula fa yattabi'uuna ahsanah, ulaaa`ikallaziina hadaahumullohu wa ulaaa`ika hum ulul-albaab

"(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 18)

Akal yang berasal dari bahasa arab aqala yaitu mengikat atau menahan. secara umum akal difahami sebagai potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan). Aqala mengandung arti yaitu mengerti, memahami, berfikir. Dari akal dan pikiran tersebut, manusia dapat memikirkan segala sesuatu yang terjadi di Alam. Karena rasa ingin tahunya yang  begitu besar, manusia melakukan pencarian atas rasa ingin tahunya hingga lahir lah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang didapat dari Alam semesta diciptakan oleh Allah pula. Manusia memiliki pikiran dan Allah menyediakan alam untuk menjadikan nya sebagai media penyampai ilmu pengetahuan. Alam memiliki begitu banyak rahasia yang selalu ingin dipecahkan kan Manusia. Alam selalu menyimpan begitu banyak kejutan yang menarik untuk ditelusuri. Maka dari itu  Manusia melakukan banyak percobaan dan penelitian di alam untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Sehingga Ilmu pengetahuan selalu bertambah dan berkembang setiap waktunya. Hingga kini entah berapa banyak cabang ilmu pengetahuan yang telah tercipta. Dan tidak akan pernah berhenti berkembang hingga hari akhir nanti.

Jadi singkatnya, Allah adalah sumber ilmu pengetahuan, Alam adalah media untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan manusia adalah penerima ilmunya.

Sumber:
Falsafah Gerakan PII.
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar