Rabu, 19 Juli 2017

Aspek Fundamental Tafsir Asasi dan Falsafah Gerakan

Aspek Fundamental Tafsir Asasi dan Falsafah Gerakan

Pelajar Islam Indonesia (PII)  memiliki Tafsir Asasi sebagai stimulus untuk membangkitkan semangat bergerak di Pelajar Isllam Indonesia dan Falsafah Gerakan sebagai acuan pergerakan kader Pelajar Islam Indonesia dalam memandang aspek-aspek fundamental. Dalam tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan beberapa aspek-aspek fundamental yang terkandung dalam Tafsir asasi dan Falsafah Gerakan.

TAFSIR ASASI

 Berikut adalah aspek-aspek yang terkandung dalam Tafsir Asasi :
1. Garis Sejarah
Dalam aspek ini terdapat beberapa bahasan terkait fase-fase perjalanan dan pertumbuhan Pelajar Islam Indonesia dari Fase Kesadaran hingga Fase Mencipta, Membangun dan Memelihara. 

Fase pertama, Fase Kesadaran yang berarti merdeka dalam mempergunakan akalnya dengan bebas. 
Pelajar Islam Indonesia memiliki cita-cita mulia yaitu "Kesempurnaan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia".
Tujuan itu terbentuk setelah melihat warisan dari zaman kolonial, yaitu terpisahnya pelajar-pelajar madrasah/pesantren dengan pelajar-pelajar sekolah umum. Maka dari itu PII membuat Tujuan tersebut untuk  menyatukan kedua pelajar tersebut.  Di fase ini dijelaskan bahwa kesadaran sebagai Abdi Allah yang senantiasa mengabdi pada Allah, mempersatukan umat, dan mewujudkan cita-cita PII. kemudian, yang paling terpenting ialah menyempitnya jurang-jurang pemisah antara pelajar madrasah/pesantren dengan pelajar sekolah-sekolah umum.

Fase kedua, Fase Kebangkitan yang memuat kebangkitan PII dengan ditandai dengan memenuhi panggilan Rasulullah saw membuat seimbang antara ilmu dan praktek ibadat dengan ilmu dan praktek mu'amalah dan keseimbangan antara kehalusan hati dengan kecerdasan otak.
Kebangkitan Pelajar Islam Indonesia ini terasa nampak juga pengaruhnya kepada dunia pelajar umum dengan ditanda tanganinya suatu "Perjanjian Malioboro " dengan "Ikatan Pelajar Islam Indonesia"(IPI), dimana PII desambut gembira dan diakui keperluan dan haknya berdiri serta hidup ditengah-tengah masyarakat.

Fase Ketiga, Fase Perluasan meliputi suatu tradisi ( adat ) yang baik ialah bahwa para pemimpin PII yang maju dan giat dalam organisasinya. maju dan baik pula dalam pelajaran yang dituntutnya. Untuk memperkuat perjuangan seluruh golongan-golongan melawan agresi dengan segala akibatnya. PII ikut membentuk Front Pelajar pada 17 November 1947.

Fase keempat, Fase Konsolidasi. Pada 4 mei 1948 genaplah PII satu tahun umurnya. Pada tahun ini pengokohan kedudukan PII dengan jalan hubungan kerjasama seluas-luasnya dan mempersatukan organisasi-organisasi Pelajar Islam setempat. 

Fase terakhir, Fase Mencipta, Membangun dan Memelihara. FAse ini merupakan fase tersukar dan terberat, tetapi justru dalam fase inilah diwujudkannya Darma Bakti Pelajar Islam Indonesia yang akan dapat dirasakan oleh seluruh umat.

Untuk memenuhi fase-fase ini, membutuhkan Panca Daya ( 5 kekuatan )diantaranya 1. Daya Cipta , 2. Daya Raga , 3. Daya Benda , 4. Daya Sosial , 5. Daya Politik. 

2. Kedudukan Pelajar Islam Indonesia Dlam Persatuan Ummat. 
ummat Islam merupakan satu masyarakat, suatu kehidupan bersama yang mempunyai ikatan yang kokah, suatu ummat itu mengalami pertumbuhan, angkatan demi angkatan, menempuh garis sejarah yang bersambung-sambung terus meningkat dan maju ttak henti-hentinya.
kedudukan Pelajar Islam dalam ummat adalah sebagai cadangan atau calon anggota ummat tersebut, seakan-akan pelajar islam itu merupakan pesemaian ummat, tempatt menaburkan benih-benih kekuatan rohani dan jasmani.
Pelajar Islam Indonesia janganlah sekali-sekali menyinggung-nyinggung perasaan sentiment yang dapat memecah belah ummat,, apalagi mengadu dombakan.


3. Pendidikan dalam Pengajaran sesuai Islam
Tujuan Pendidikan Itu adalah soal ideologiss dan soal tujuan hidup. mengenai itu ditegaskan pada al-Qur'an bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah menyembah Allah, jadi tujuan pendidikan yang sesuai dengan Islam ialah manusia yang berbakti kepada Allah yang maha Esa dan maha tinggi ialah manusia abdi Ilahi.
maka siapakah yang berhak mendapat gelar abdi Ilahi ? ialah seseorang yang bersungguh-sungguh berbakti kepada Allah dengan ikhlas dengan langsung dan dengan perbuatan yang nyata, selain itu ialah berilmu.


4. Kebudayaan yang sesuai dengan Islam
kebudayaan adalah segala hasil budi manusia. kebudayaan ialah yang bersifat rohani, sedangkan peradaban lebih banyak bersifat lahir. kebudayaan lebih banyak mengenai batinyyah dan peradaban ialah hasil-hasil budi yang nampak dalam wujud benda yang kongkrit.
dasar kebudayaan yang diberikan oleh islam di dalam kitab al-Qur'an berlaku bagi segenap bangsa di dunia ini, maka dari itu marilah kita membina kebudayaan dan peradaban yang di ridhai oleh Allah, yaitu kebudaan dan peradaban yang berdasarkan al-Qur'an. Islam memberikan dassar yang lengkap bagi kebudayaan dan peradaban karena agama islam ialah agama yang sewajarnya bagi manusia, agama yang hakiki yang masih tetap murni terjaga dan belum berubah-ubah.
Tiap-tiap segi kebudayaan ada pokok-pokok dasarnya didalam agama Islam. bagi orang Islam, al-Qur'an merupakan sumber yang tiada kering-keringnya mengeluarkan tuntunan dari masa ke masa sepanjang jaman. Pelajar islam, sesuai dengan fungsinya tidak berpolitik, melainkan hanya mempelajari dan mengikuti perkembangan politik. politik bagi pelajar islam menjadi objek study, terutama mengenai dasar-dasarnya ada tuntutaanya yang terdapat didalam agama islam.


FALSAFAH GERAKAN

Falsafah Gerakan adalah formulasikonsepsional cara pandang PII terhadap aspek-aspek fundamental dari misi dan eksistensinya yang menjadi dasar paradigma gerakan PII.
Aspek-aspek fundamental yang dijelaskan di Falsafah Gerakan adalah
1. Pandangan Dunia Islam (Islamic World View) 
A. Hakikat Islam 
 islam dalam pengertian ajaran yang menyelamatkan dan mensejahterakan.sumber ajaranIslam ialah al-Qur'an, assunnah, ijtihad (ijmak dan qiyas).
pokok-poko ajaran islam ada 3, yaitu ajaran tentang aqidah, ajaran tentang syariah, ajaran tentang akhlaq. 
" Manusia dibedakan dengan makhluk lain, karena ditiupkanya ruh Allah SWT yang menjadi salah satu unsur kedirian manusia. dengan unsur ini manusia mampu mendaya gunakan instrument jasad dan hayatnya untuk menangkap dan memahami kebenaran. fitrah manusia adalah tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
manusia mengemban amanah sebagai khalifah Allah. fungsi khalifah adalah bahwa manusia harus mampu memwujudkan kemakmuran dan menegakan ilahiyah bumi ini.
alam menurut pandangan islam adalah sebagai ciptaan allah swt, alam sesungguhnya diciptakan untuk manusia untuk dikelola dengan amanah ke khalifahan manusia. islam sangat menghargai ilmu, ilmu yang benar adalah ilmu yang dapat membawa manusia untuk mengenali penciptanya.

B. Sistem Perjuangan Islam
Islam sebagai pandangan hidup berkepentingan melakukan perubahan masyarakat sesuai dengan cita-cita dan visinya mengenai transformasi sosial. ada beberapa komponen penting yang menjadi persyaratan terwujudnya masyarakat islami, yaitu kawasan, wilayah, tetitorial yang kondusif untuk mendukung terlaksananya ajaran islam, ummat, syariat, dan kepemimpinan.

2. Formulasi Cita-cita PII ( Tafsir tujuan tentang masa depan )
a. pendidikan yang sesuai dengan islam
adalah upaya sadar untuk mempersiapkan manusia melalui proses yang sistematis dengan membangkitkan kesadaran diri manusia sebagai abdullah dan khalifah Allah

b. kebudayaan yang sesuai dengan islam
adalah suatu sistem simbol dan sistem nilai dalam tatanan masyarakatan yang di shigh melalui proses transsendentalisasi

c. segenap rakyat indonesia dan ummat manusia
yaitu dawah agama islam harus universal, meliputi seluruh umat manusia, tidak dibatasi oleh sekat-sekat suku bangsa.


3. Karakteristik kader PII
Sifat kader PII meliputi Muslim, Cendikia dan Pemimpin.


4. Cara pandang PII terhadap eksistensinya
berupa karakter dan identitas geraka PII yaitu, Trikomitmen, Catur Bakti, Karakteristik bangun organisasi PII.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar