Kamis, 29 Januari 2015

contoh esai

halo teman-teman semua kali ini aku mau berbagi esai aku.esai ini berdasarkan pengalaman pribadi aku loooh. dibaca yah :D



Celat (C yang Mengubah Telat)
Karya : Devi Tanti Normalita ( XII IPA 3 )

            Pagi itu di padatnya lalu lintas kota Singkawang , terselip seorang gadis yang tengah memacu sepeda motornya selaju mungkin. Ya, dia tengah terburu-buru karena sekitar 5 menit lagi jam akan menunjukkan pukul 7 pagi. Secepat apapun ia memacu sepeda motornya, mustahil untuk tidak terlambat karena perjalanan dari rumah hingga sekolahnya memakan waktu 15-20 menit.
            Sepanjang perjalanan mulutnya berkomat-kamit dari doa seperti “ya Allah, tolong hamba-Mu ini”, “jika tidak terlambat hamba akan nazar puasa sehari” hingga doa seperti “semoga guru piket hari ini moodnya lagi baik, jadi hamba-Mu ini dilepaskan”. Tapi tentu saja, semua yang ia doakan tidak terkabul, hari ini dia terlambat “lagi”. Entah sudah berapa kali ia terlambat bulan ini. Setiap minggu pasti ada barang sehari dia terlambat.
            Hukuman seperti menyapu, membuang sampah hingga berlari mengelilingi lapangan, semua itu telah ia rasakan. Tapi tidak berdampak apapun untuknya karena esok ia akan terlambat lagi. Bukannya ia tidak jera atau sengaja tetapi, terlambat sudah mendarah daging baginya, dari SD,SMP, hingga sekarang ia telah kelas 11 SMA, sulit untuk mengubah kebiasaannya itu.
            Pagi ini ia pikir akan sama seperti sehari-hari yang lalu, ia akan mengetok pintu lalu meminta maaf pada guru yang mengajar lalu guru itu akan menyuruh duduk dan hari akan berjalan seperti biasa. Tapi yang terjadi hari ini diluar perkiraannya. Guru yang mengajar saat itu adalah wali kelasnya. Guru itu memarahinya habis-habisan , kata-kata guru itu sukses mengiris hatinya.
            Wajahnya panas dan memerah karena malu. Guru itu memarahinya didepan semua teman-teman sekelasnya. Ia bak seorang bocah yang tengah dimarahi oleh massa karena ketahuan mencuri permen. Marah ? kesal? Tentu saja. Kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan dan pembelaan yang ingin ia sampaikan kepada gurunya itu tapi ia pendam dikepalanya karena ia juga sadar semua yang terjadi padanya karena kesalahannya.
            Pembagian raport telah tiba, ia membuka raportnya dan mendapati nilai C terpampang di raportnya pada bagian kedisiplinan. Mungkin terlihat sepele tapi, satu nilai C akan sangat berpengaruh pada masa depannya. Teman sekelasnya bilang, kakak kelasnya pernah tersandung masuk FKIP karena satu nilai C dan banyak Universitas yang tidak menerima murid beraport C.
            Menyesal, hanya itu yang ia rasakan sekarang. Entah bagaimana masa depannya nanti. Cita-citanya untuk menjadi guru, guru bahasa inggris tepatnya. Akankah pupus hanya karena C ? entah lah. Sekarang yang bisa ia lakukan hanya berusaha sebaik mungkin agar Cnya tidak bertambah.
            Dari pengalamannya kita dapat emngambil hikmah bahwa terkadang manusia berbuat salah dan mereka melakukan kesalahan itu berulang-ulang tanpa menyadari bahwa mereka bersalah. Teguran-teguran kecil takkan berdampak pada mereka. Hingga suatu massa Allah member mereka cobaan yang keras agar mereka kembali kejalan yang benar. Bukan karena allah marah atau benci tapi karena Allah menyayangi kita.
            Samalahnya dengan guru tadi. Maksud dari nilai C yang ia berikan adalah agar muridnya berubah karena disiplin adalah kunci kesuksesan. Jadi patutnya kita berterima kasih pada cobaan-cobaan dan orang-orang yang menasehati kita agar kita menjadi lebih baik.

gimana teman esai nya ? terimakasih ya udah membacanya :)