Senin, 24 Juli 2017

Al Qur'an solusi perkembangan zaman

Apakah Al Qur'an dapat menjawab perkembangan zaman ?

Kita meyakini bahwa Islam adalah akidah dan syariah. Dan syariat Islam relevan untuk setiap masa dan di mana saja. Kita juga meyakini persoalan yang terjadi di muka bumi terdapat petunjuknya di dalam Al-Qur'an (walaupun secara global). Karenanya, menolak "Tahkim Syariah" (menjadikan syariat Islam sebagai hukum) tak ubahnya seperti mendustakan syariah. Kedua perbuatan tersebut mengeluarkan dari Islam.

Allah Ta'ala berfirman,

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Nahl: 89)

Sesungguhnya Al-Qur'an itu mengandung seluruh ilmu yang bermanfaat dari berita masa lampau, ilmu tentang kejadian yang akan datang, hukum halal dan haram, dan apa saja yang dibutuhkan manusia dalam urusan dunia, agama, dan kehidupan mereka. Oleh karena itu, tidak ada satu persoalan  yang dialami oleh seorang hamba Allah kecuali terdapat penjelasan petunjuknya di dalam Al-Qur'an. Penjelasan ini ada dua bentuk: Pertama, penjelasan dengan nash langsung. Kedua, penjelasan dengan memberikan dalil dari bukti-bukti lain yang dikategorikan oleh pembuat syariat sebagai argumen dan hujjah atas makhluk-Nya.

Allah berfirman,

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." (QS. Al-Jatsiyah: 18)

Islam telah datang dengan beberapa syariat yang terlindungi dari kesesatan. Karenanya, dia wajib diikuti. Dan tidak ada yang menentangnya kecuali hawa nafsu.

Allah Ta'ala berfirman,

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ

"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu." (QS. Al-Maidah: 49)

Dalam ayat ini terdapat perintah wajibnya berhukum dengan syariat yang Allah turunkan dan melarang mengikuti hawa nafsu –karena tidak ada yang menyelisihi syariat kecuali hawa nafsu- dan agar berhati-hati terhadap fitnah yang memalingkan dari apa yang Allah turunkan.

Allah juga menjelaskan bahwa mengikuti petunjuk Allah adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan dari kesesatan dan kesengsaraan. Sedangkan berpaling dari petunjuk adalah jalan menuju kehidupan yang sempit di dunia dan jalan yang menghantarkan kepada siksa yang buruk di akhirat. Allah Ta'ala berfirman,

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

"Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta"." (QS. Thaahaa: 123-124)

Karenanya, menolak "Tahkim Syariah" (menjadikan syariat Islam sebagai hukum) tak ubahnya seperti mendustakan syariah.

Kedua perbuatan tersebut mengeluarkan dari Islam.

Allah juga menghukumi kafir orang yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan. Allah Ta'ala berfirman,

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

"Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah: 44)

Allah bersumpah bahwa tidak memiliki iman orang-orang tidak berhukum kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam semua perkara mereka. Allah Ta'ala berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. Al-Nisa': 65)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjamin seluruh umatnya bahwa mereka tidak akan tersesat selama berpegang teguh dengan Al-Kitab dan al-Sunnah. Beliaushallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam haji wada', "Telah aku tinggalkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian berpegang teguh dengannya maka tidak akan sesat sesudahnya: Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya." (HR. Muslim)

Dari uraian singkat di atas, ini menunjukkan bahwa al-Qurʿan masih dan akan tetap relevan sebagai muʿjizat sepanjang zaman yang akan selalu menundukkan dan melemahkan akal manusia dari sifatnya yang liar. Manusia dengan akalnya mampu berfikir dan berimajinasi yang bermacam-macam bahkan yang tidak masuk akal pun bisa difikir dan diwujudkan dalam bentuk alat dan perkakas teknologi.

Menyikapi perbedaan konstitusi PII dan konstitusi NKRI

Menyikapi perbedaan konstitusi PII dan konstitusi NKRI

Setiap negara yang bebas memiliki konstitusi mereka sendiri. Konstitusi di buat untuk menjadi sumber pengambil keputusan di negara tersebut.  Sehingga terhindar dari sewenang-wenangan pemimpin negara tersebut. Selain negara, organisasi-organisasi masyarakat dunia juga memiliki konstitusinya sendiri. Organisasi masyarakat juga membutuhkan  konstitusi untuk menjadikan konstitusi sebagai landasan mereka dalam memutuskan dan mengambil keputusan dalam suatu masalah.  Dalam bahasa latin konstitusi tersusun atas dua kata yaitu Cume dan Statuere yang disatukan menjadi constitutio yang berarti menetapkan sesuatu bersama sama dan constitusiones berarti segala sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan secara etimologi, kata konstitusi, konstitusional dan konstitusionalisme mempunyai makna yang sama, namun penggunaan dan penerapannya berbeda. Pengertian konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan (UUD dan lainnya), atau undang undang dasar suatu negara. Konstitusional adalah suatu tindakan atau perilaku yang harus selalu berdasarkan kepada konstitusi yang telah ada sebelumnya. Sementara itu, konstitusionalisme adalah suatu paham mengenai pembatasan kekuasaan dan jaminan hak hak rakyat melalui konstitusi.
Setiap organisasi memiliki konstitusinya sendiri. Pelajar Islam Indonesia juga memiliki hierarki konstitusi seperti berikut :
1. Al-Qur'an
 Dikutip dari Falsafah Gerakan Pelajar Islam Indonesia, -"Alquran, adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan kepada RasulNya, penutup para Nabi yaitu Muhammad shallallahu „alaihi wasallam, yang dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Naas.
 Alquran merupakan sumber ajaran Islam yang tertinggi yang menjadi rujukan dalam menafsirkan dan menyikapi realitas. Alquran merupakan struktur transendental yaitu gambaran mengenai sebuah bangunan ide yang sempurna mengenai kehidupan, suatu ide murni yang bersifat meta-historis".
Dengan kata lain, Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.
Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur'an
1. Tauhid - Keimanan terhadap Allah SWT
2. Ibadah - Pengabdian terhadap Allah SWT
3. Akhlak - Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lain
4. Hukum - Mengatur manusia
5. Hubungan Masyarakat - Mengatur tata cara kehidupan manusia
6. Janji Dan Ancaman - Reward dan punishment bagi manusia
7. Sejarah - Teledan dari kejadian di masa lampau.
Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Quran Dibandingkan Dengan Kitab Lain adalah
1. Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan manusia segala zaman, tempat dan bangsa.
2. Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi jiwa pendengarnya.
3. Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia.
4. Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia (memutus rantai taqlid).
5. Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk merangsang perkembangannya.
6. Memuliakan akal sebagai dasar memahami urusan manusia dan hukum-hukumnya.
7. Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi kelas dan fisik serta membedakan manusia hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.
2. As-sunah
As-Sunnah menurut istilah syari’at ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri’ (pensyari’atan) bagi ummat Islam.
3. Falsafah Gerakan
   Falsafah Gerakan adalah formulasi konsepsional cara pandang PII terhadap aspek-aspek fundamental dari misi dan eksistensinya yang menjadi dasar paradigma gerakan PII.
Falsafah Gerakan PII berfungsi sebagai Dasar Paradigma Gerakan PII yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi, kerangka nilai dan cara pandang bagi PII dan kader-kadernya dalam melakukan aktifitas perjuangannya.

4. Khittah Perjuangan

Khittah Perjuangan Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan koridor aktualisasi (framework) yang menjadi pedoman dalam merancang kebijakan-kebijakan, program kerja dan tindakan (sikap) bagi seluruh pengurus dan anggota Pelajar Islam Indonesia (PII). Khittah Perjuangan adalah garis kebijakan ideal, yang dibagi menjadi tiga bagian:
1. Khittah Perjuangan Umum
2. Khittah Perjuangan Keluar 3. Khittah Perjuangan Kedalam.

5. AD/ART
Peraturan peraturan yang ada di PII semacam undang-undang nya PII.

6. GBHO
Garis Besar Haluan Organisasi merupakan kumpulan strategi untuk PII melangkah.

7. Ketetapan MUKTAMAR NASIONAL
Ketetapan-ketetapan yang ditetapkan di Muktamar nasional.

Sedangkan hierarki konstitusi negara kita NKRI adalah seperti berikut :
1. UUD 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini.

2. TAP MPR
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, atau disingkat Ketetapan MPR atau TAP MPR, adalah bentuk putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang berisi hal-hal yang bersifat penetapan.

3. UU/PERPU
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (atau disingkat Perpu atau Perppu) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah sama dengan materi muatan Undang-Undang.

4. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah (disingkat PP) adalah Peraturan Perundang-undangan di Indonesiayang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya. Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi untuk menjalankanUndang-Undang. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dinyatakan bahwa Peraturan Pemerintah sebagai aturan "organik" daripada Undang-Undang menurut hierarkinya tidak boleh tumpang tindih atau bertolak belakang.

5. PERATURAN PRESIDEN
Peraturan Presiden disingkat Perpres adalahPeraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. Materi muatan Peraturan Presiden adalah materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang atau materi untukmelaksanakan Peraturan Pemerintah.

6. PERATURAN DAERAH
Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk olehDewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (gubernur atau bupati/wali kota). Peraturan Daerah terdiri atas: Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota . Di Provinsi Aceh, Peraturan Daerah dikenal dengan istilah Qanun. Sementara di ProvinsiPapua, dikenal istilah Peraturan Daerah Khusus dan Peraturan Daerah Provinsi.

Sebagai kader Pelajar Islam Indonesia sekaligus rakyat Indonesia penulis membuat tulisan ini untuk menentukan sikap sebenarnya yang harus diambil dalam menyikapi perbedaan konstitusi di Pelajar Islam Indonesia dan di Indonesia yaitu kita selaku kader PII yang menjadikan Al-Qur'an sebagai rujukan paling atas harus tetap menjadikan UUD 1945 pula sebagai rujukan kita pula. Karena pada saat UUD 1945 tersebut dirancang, ada peran ulama Islam yang ikut pula merancang, dalam proses perancangan tersebut ulama kita mengambil sari-sari Al Qur'an untuk dijadikan UUD 1945. Dan pula, UUD 1945 tidak pernah melanggar syariat Islam dan tidak melanggar aturan-aturan di Al -Quran sehingga dengan kata lain jika rakyat Indonesia merujuk dan menaati aturan-aturan pada UUD 1945 yang ditetapkan oleh pemerintah dengan kata lain rakyat Indonesia juga mengikuti dan menaati perintah Allah yang tertulis di Al-Qur'an.

Pengaruh Masuknya Islam pada kebudayaan Aceh

Pengaruh Masuknya Islam pada kebudayaan Aceh


Selamat datang para pembaca tercinta  yang selalu semangat dalam belajar. Kali ini penulis akan membahas tentang pengaruh Islam pada kebudayaan Aceh. Seperti yang kita ketahui selama ini, Aceh adalah wilayah provinsi paling barat di Indonesia. Secara geografis hal itu sangat menguntungkan Aceh, karena diberdampingan dengan Laut cina selatan yang merupakan jalur utama perdagangan sehingga banyak pedagang-pedagang yang mampir ke Aceh. Sehingga banyak sekali kebudayaan luar yang dibawa dan mempengaruhi masyarakat Aceh.

Aceh sering disebut sebagai serambi Mekkah, hal ini terjadi karena masyarakatnya yang menerapkan hukum Islam pada sistem pemerintahannya dan mayoritas penduduknya adalah penganut agama Islam. Tapi tak banyak yang tahu bahwa sebelum Islam datang ke Aceh, pengaruh Hindu dan Budha sudah mengakar dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Aceh. Oleh karena itu, walaupun Islam sudah berkembang dan maju di Aceh, terdapat beberapa budaya dan kepercayaan tradasional yang masih dilestarikan oleh masyarakat Aceh. Sebelum Islam bertapak di Aceh, kebudayaan di sana dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dari India yang dibawa oleh para pedagang dari sana melalui jalur laut. Karena itu antara India dengan masyarakat Aceh telah terbangun hubungan kebudayaan sekaligus hubungan etnik yang cukup lama. Sejarah menuliskan bahwa terdapat sejumlah pedagang dari India yang bermigrasi ke Aceh dengan membawa serta bersama mereka budaya dan kesenian yang kemudian dipraktekkan di Aceh. Kebudayaan impor tersebut berkembang di Aceh dengan melakukan penyesuaian diri dengan karakteristik budaya dan tradisi setempat. Karena itu terdapat beberapa adat dan kebudayaan yang diadopsi daripada kebudayaan Hindu. Sebelum membahas terkait perubahan-perubahan kebudayaan yang terjadi di Aceh setelah masuknya Islam, penulis akan menjelaskan sedikit bagaimana Islam masuk ke Aceh yang juga dipercaya sebagai jalur awal mulanya Islam masuk ke Indonesia.

Kapan islam masuk ke Aceh sampai sekarang masih jadi perdebatan. Ada beberapa teori yg menyatakan bahwa Islam masuk ke Aceh pada abad ke 13. Tapi penulis lebih meyakini bahwa Islam masuk ke Aceh pada abad ke 7 bersumber dari buku Api sejarah jilid 1.
Setelah masuk ke Aceh, Islam tumbuh subur dan berkembang di sana terbukti dengan munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu Islam tidak memiliki sistem kasta, cara masuk Islam yang mudah yaitu cukup dengan mengucap dua kalimat syahadat. Meskipun Islam telah berkembang dengan pesat dan telah menjadi agama  mayoritas disana beberapa ritual Hindu masih tersisa disana seperti Rah Ulei di kuburan, dilatarbelakangi oleh adanya motivasi seperti dalam rangka mencari keberkahan dan berharap segala hajatnya segera terkabul oleh Tuhan melalui doa orang yang sudah meninggal, karena dia meyakini bahwa kuburan tersebut adalah keramat. Rah Ulei atau mencuci muka di kuburan dengan air yang ditambah dengan jeruk purut, beberapa jenis bunga dan biasanya ditambah juga sebiji batu kecil yang diambil di atas kuburan orang keramat tersebut. Amalan ini dilakukan bagi meminta keberkatan kepada roh orang keramat yang sudah meninggal. Terkait dengan amalan ini, beberapa ulama dan tokoh agama berpendapat bahwa manakala seseorang memohon doa kepada selain Allah yang dipercayai dapat mendatangkan maanfaat dan mudarat, maka amalan tersebut digolongkan kepada amalan yang bertentangan dengan akidah dan tidak selaras dengan ajaran Islam.

Minggu, 23 Juli 2017

Kemaksiatan menyebabkan bencana

Apakah kemaksiatan dapat menyebabkan bencana alam?

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, badai tropis, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.Bencana alam dapat juga terjadi oleh ulah aktifitas manusia contohnya Banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan pemanasan global.

Namun, bagaimanakah penjelasan di Al Qur'an mengenai yg hal ini?? Berikut penjelasannya.
Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
zhoharol-fasaadu fil-barri wal-bahri bimaa kasabat aidin-naasi liyuziiqohum ba'dhollazii 'amiluu la'allahum yarji'uun

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُ ۗ  كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْنَ
qul siiruu fil-ardhi fanzhuruu kaifa kaana 'aaqibatullaziina ming qobl, kaana aksaruhum musyrikiin

"Katakanlah (Muhammad), Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menyekutukan (Allah)."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 42)

Menurut tafsir al mu'tabar
    QS AR RUM ayat 41 menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi tidak lain karena ulah manusia itu sendiri yaitu melakukan peperangan di luar koridoridor syariat Allah. dalam peperangan itu manusia membunuh manusia yang oleh Allah dilindungi hak hidupnya, bahkan merusak segala tatanan alam yang ada. Sedangkan,

       QS AR RUM ayat 42 menekankan pentingnya kajian sejarah tentangnya perilaku umat-umat terdahulu untuk menjadi pelajaran bagi generasi di belakangnya.

       Menururt tafsir kontemporer QS AR RUM ayat 41-42 bisa menjadi dalil tentang kewajiban tentang melestarikan lingkungan hidup, sebab terjadinya berbagai macam bencana juga karena ulah manusia yang mengeksploitasi alam tanpa di imbangi dengan upaya pelestarian.

       Terlebih dahulu dalam QS AR RUM ayat 40 telah disebutkan bahwa perilaku orang-orang musyrik tidak ada lain adalah bertuhan ganda. perbuatan syirik ini di tuding oleh Allah salah satu faktor utama timbulnya kerusakan di muka bumi. maka kedua ayat di atas (QS AR RUM ayat 41-42) lebih lanjut menjelaskan bahwa tidak sedikit manusia dari kalangan bangsa-bangsa terdahulu menginjak-injak hukum allah dengan malakukan berbagai bentuk perbuatan maksiat. di kalangan mereka telah merajalela kezaliman dan keserakahan, yang kuat merampas hak-hak kaum lemah. karena itu, kepada mereka allah tumpahkan azabnya tanpa satu pun manusia yang mampu mengelaknya. Selain itu juga tertulis pada Al-A'raf ayat 57 Allah SWT berfirman:

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖ   ۗ  حَتّٰۤى اِذَاۤ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ  لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَآءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ ۗ  كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
wa huwallazii yursilur-riyaaha busyrom baina yadai rohmatih, hattaaa izaaa aqollat sahaaban siqoolan suqnaahu libaladim mayyitin fa anzalnaa bihil-maaa`a fa akhrojnaa bihii ming kullis-samaroot, kazaalika nukhrijul-mautaa la'allakum tazakkaruun

"Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 57)

Setelah Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Dia adalah pencipta langit dan bumi dan Dialah pengendali, pemutus, pengatur dan penunduknya, serta membimbing hamba-Nya supaya berdo’a kepada-Nya, karena Dia Mahakuasa atas apa yang Dia kehendaki, Allah pun mengingatkan, bahwa Dialah Mahapemberi rizki dan menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati pada hari Kiamat kelak, Allah berfirman: wa Huwal ladzii yursilur riyaaha nusyran (“Dan Allahlah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira.”) Maksudnya, angin itu
bertiup menerbangkan awan yang membawa air hujan.

Dan firman-Nya: baina yadai rahmatiHi (“Sebelum kedatangan rahmat-Nya.”) Maksudnya, sebelum kedatangan hujan.

Firman-Nya lebih lanjut: hattaa idzaa aqaalat sahaaban tsiqaalan (“Sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung.”) Artinya, angin itu membawa awan-awan yang mengandung banyak air hujan sehingga benar-benar berat dan dekat dari bumi dalam keadaan pekat.

Dan firman-Nya: suqnaaHu libaladim mayyitin (“Kami halau ke suatu daerah yang tandus”) maksudnya ke daerah yang mati, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Dan suatu tanda [kekuasaan Allah yang besar] bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu.” (Yaasiin: 33)

Oleh karena itu Allah berfirman: fa akhrajnaa biHii min kullits tsamaraati kadzaalika nukhrijul mauta (“Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu, pelbagai buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati.”) Artinya, sebagaimana Kami telah menghidupkan tanah ini setelah kematiannya, maka seperti itu Pula Kami menghidupkan jasad manusia pada hari Kiamat kelak, setelah akhir kesudahannya menjadi hancur berantakan, Allah menurunkan air dari langit membanjiri bumi selama empat puluh hari, dari itu tumbuhlah jasad manusia dalam kuburnya seperti biji tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dalam tanah. Makna seperti ini cukup banyak terdapat di dalam al-Qur’an, Allah membuat perumpamaan untuk hari Kiamat dengan menghidupkan tanah setelah kematian (ketandusan)nya.

Oleh karena itu, Allah berfirman: la’allakum tadzakkaruun (“Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”)

Firman Allah Ta’ala berikutnya: wal baladuth thayyibu yakhruju nabaatuHu bi-idzni rabbiHi (“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah.”) Maksudnya, tanah yang baik akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan cepat dan baik. Seperti firman Allah yang artinya: “Allah menumbuhkannya dengan pertumbuhan yang baik.” (QS. Ali-‘Imran: 37)

Firman-Nya: wal ladzii khabutsa laa yakhruju illaa nakidan (“Dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh susah payah.”) Mujahid dan ulama lainnya mengatakan, seperti misalnya, tanah yang berair (lembab serta asin) dan lain sebagainya.

Ali bin Abi Thalhah mengatakan dari Ibnu ‘Abbas mengenai ayat itu: “Bahwa hal ini merupakan perumpamaan yang disebutkan Allah bagi orang mukmin dan orang kafir.”

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari, ia berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan terhadap apa yang diwahyukan Allah kepadaku dalam hal ilmu dan petunjuk, yaitu bagaikan hujan lebat yang turun ke bumi. Maka ada tanah yang subur yang dapat menerima air dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Ada juga tanah gundul yang dapat menahan air sehingga orang-orang dapat mengambil manfaat dari air tersebut, sehingga mereka dapat minum, memberi minum hewan, menyiram tanaman dan mengairi sawah. Dan ada juga tanah yang berupa tanah datar, tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikian itulah perumpamaan orang yang mengerti tentang agama Allah dan berguna baginya apa yang diwahyukan kepadaku, lalu (setelah) ia mengetahui, maka ia mengajarkan(nya). Dan (juga) perumpamaan bagi orang yang tidak mengangkat kepalanya (memberikan perhatian) dan tidak mau menerima petunjuk Allah yang diturunkan kepadaku.” (HR. Imam Muslim dan an-Nasa’i)

Sebab utama kerusakan di muka bumi adalah perbuatan maksiat dengan segala bentuknya. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk memperbaiki kerusakan tersebut yaitu dengan bertaubat dengan benar dan kembali ke jalan Allâh. Karena taubat nasûh akan menghilangkan semua dampak negatif perbuatan dosa yang pernah dilakuakan oleh seseorang.

Mengaplikasikan ikhlas ke ibadah Mahdah

Nilai-nilai transendensi adalah kekayaan bathin. Internalisasi atau pembathinan membuat manusia semakin terbuka untuk menghayati transendensi diri menuju Tuhan. Transendensi adalah dasar dari humanisasi dan liberasi. Transendensi memberi arah kemana dan untuk tujuan apa humanisasi dan liberasi itu dilakukan. Transendensi hendak menjadikan nilai-nilai transendental (keimanan) sebagai bagian penting dari proses membangun peradaban. Siapa yang memiliki nilai-nilai transendensi tinggi akan menemukan berbagai keajaiban-keajaiban yang dikerjakan Tuhan dalam hidupnya. Nilai-nilai transendensi tidak berdiri sendiri. Nilai-nilai transendensi harus berlandaskan upaya manusia untuk mencari dan menemukan Tuhan. Maka dari itu penulis akan membahas cara mengaplikasikan nilai Transendensi dalam ibadah Mahdah. Ibadah Mahdah artinya  penghambaan yang murni hanya merupakan hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung.Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
1. Wudhu,
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca al-Quran
8. I’tikaf
9. Shiyam ( Puasa )
10. Haji
11. Umrah
12. Tajhiz al- Janazah
Contoh dari nilai Transendensi salah satunya adalah ikhlas.
Salah satu nilai Transendensi yang sesuai untuk di aplikasikan pada ibadah Mahdah adalah ikhlas. Apa itu ikhlas ? Ikhlas adalah perasaan suka rela tanpa ada paksaan dan senang hati untuk melakukan sesuatu. Ada sebuah antologi terkenal yang mengatakan bahwa sikap ikhlas yang nyata itu adalah seperti buang air besar. Jadi, saat seseorang buang air besar maka seseorang tersebut tidak dengan paksaan bahkan dengan senang hati melakukannya. Bahkan tidak akan mengingat tentang apa yang telah dikeluarkannya.
Saat seseorang telah memiliki rasa ikhlas maka tidak ada lagi rasa keberatan untuk melakukan ibadah Mahdah. Mari kita tanamkan rasa ikhlas agar kita senantiasa rajin dalam beribadah karena itu merupakan kewajiban kita. Setelah semua nikmat yang telah diberi oleh Allah maka sudah sewajarnya kita melakukan ibadah dengan ikhlas sebagai rasa syukur kita.

Rabu, 19 Juli 2017

Aspek Fundamental Tafsir Asasi dan Falsafah Gerakan

Aspek Fundamental Tafsir Asasi dan Falsafah Gerakan

Pelajar Islam Indonesia (PII)  memiliki Tafsir Asasi sebagai stimulus untuk membangkitkan semangat bergerak di Pelajar Isllam Indonesia dan Falsafah Gerakan sebagai acuan pergerakan kader Pelajar Islam Indonesia dalam memandang aspek-aspek fundamental. Dalam tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan beberapa aspek-aspek fundamental yang terkandung dalam Tafsir asasi dan Falsafah Gerakan.

TAFSIR ASASI

 Berikut adalah aspek-aspek yang terkandung dalam Tafsir Asasi :
1. Garis Sejarah
Dalam aspek ini terdapat beberapa bahasan terkait fase-fase perjalanan dan pertumbuhan Pelajar Islam Indonesia dari Fase Kesadaran hingga Fase Mencipta, Membangun dan Memelihara. 

Fase pertama, Fase Kesadaran yang berarti merdeka dalam mempergunakan akalnya dengan bebas. 
Pelajar Islam Indonesia memiliki cita-cita mulia yaitu "Kesempurnaan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia".
Tujuan itu terbentuk setelah melihat warisan dari zaman kolonial, yaitu terpisahnya pelajar-pelajar madrasah/pesantren dengan pelajar-pelajar sekolah umum. Maka dari itu PII membuat Tujuan tersebut untuk  menyatukan kedua pelajar tersebut.  Di fase ini dijelaskan bahwa kesadaran sebagai Abdi Allah yang senantiasa mengabdi pada Allah, mempersatukan umat, dan mewujudkan cita-cita PII. kemudian, yang paling terpenting ialah menyempitnya jurang-jurang pemisah antara pelajar madrasah/pesantren dengan pelajar sekolah-sekolah umum.

Fase kedua, Fase Kebangkitan yang memuat kebangkitan PII dengan ditandai dengan memenuhi panggilan Rasulullah saw membuat seimbang antara ilmu dan praktek ibadat dengan ilmu dan praktek mu'amalah dan keseimbangan antara kehalusan hati dengan kecerdasan otak.
Kebangkitan Pelajar Islam Indonesia ini terasa nampak juga pengaruhnya kepada dunia pelajar umum dengan ditanda tanganinya suatu "Perjanjian Malioboro " dengan "Ikatan Pelajar Islam Indonesia"(IPI), dimana PII desambut gembira dan diakui keperluan dan haknya berdiri serta hidup ditengah-tengah masyarakat.

Fase Ketiga, Fase Perluasan meliputi suatu tradisi ( adat ) yang baik ialah bahwa para pemimpin PII yang maju dan giat dalam organisasinya. maju dan baik pula dalam pelajaran yang dituntutnya. Untuk memperkuat perjuangan seluruh golongan-golongan melawan agresi dengan segala akibatnya. PII ikut membentuk Front Pelajar pada 17 November 1947.

Fase keempat, Fase Konsolidasi. Pada 4 mei 1948 genaplah PII satu tahun umurnya. Pada tahun ini pengokohan kedudukan PII dengan jalan hubungan kerjasama seluas-luasnya dan mempersatukan organisasi-organisasi Pelajar Islam setempat. 

Fase terakhir, Fase Mencipta, Membangun dan Memelihara. FAse ini merupakan fase tersukar dan terberat, tetapi justru dalam fase inilah diwujudkannya Darma Bakti Pelajar Islam Indonesia yang akan dapat dirasakan oleh seluruh umat.

Untuk memenuhi fase-fase ini, membutuhkan Panca Daya ( 5 kekuatan )diantaranya 1. Daya Cipta , 2. Daya Raga , 3. Daya Benda , 4. Daya Sosial , 5. Daya Politik. 

2. Kedudukan Pelajar Islam Indonesia Dlam Persatuan Ummat. 
ummat Islam merupakan satu masyarakat, suatu kehidupan bersama yang mempunyai ikatan yang kokah, suatu ummat itu mengalami pertumbuhan, angkatan demi angkatan, menempuh garis sejarah yang bersambung-sambung terus meningkat dan maju ttak henti-hentinya.
kedudukan Pelajar Islam dalam ummat adalah sebagai cadangan atau calon anggota ummat tersebut, seakan-akan pelajar islam itu merupakan pesemaian ummat, tempatt menaburkan benih-benih kekuatan rohani dan jasmani.
Pelajar Islam Indonesia janganlah sekali-sekali menyinggung-nyinggung perasaan sentiment yang dapat memecah belah ummat,, apalagi mengadu dombakan.


3. Pendidikan dalam Pengajaran sesuai Islam
Tujuan Pendidikan Itu adalah soal ideologiss dan soal tujuan hidup. mengenai itu ditegaskan pada al-Qur'an bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah menyembah Allah, jadi tujuan pendidikan yang sesuai dengan Islam ialah manusia yang berbakti kepada Allah yang maha Esa dan maha tinggi ialah manusia abdi Ilahi.
maka siapakah yang berhak mendapat gelar abdi Ilahi ? ialah seseorang yang bersungguh-sungguh berbakti kepada Allah dengan ikhlas dengan langsung dan dengan perbuatan yang nyata, selain itu ialah berilmu.


4. Kebudayaan yang sesuai dengan Islam
kebudayaan adalah segala hasil budi manusia. kebudayaan ialah yang bersifat rohani, sedangkan peradaban lebih banyak bersifat lahir. kebudayaan lebih banyak mengenai batinyyah dan peradaban ialah hasil-hasil budi yang nampak dalam wujud benda yang kongkrit.
dasar kebudayaan yang diberikan oleh islam di dalam kitab al-Qur'an berlaku bagi segenap bangsa di dunia ini, maka dari itu marilah kita membina kebudayaan dan peradaban yang di ridhai oleh Allah, yaitu kebudaan dan peradaban yang berdasarkan al-Qur'an. Islam memberikan dassar yang lengkap bagi kebudayaan dan peradaban karena agama islam ialah agama yang sewajarnya bagi manusia, agama yang hakiki yang masih tetap murni terjaga dan belum berubah-ubah.
Tiap-tiap segi kebudayaan ada pokok-pokok dasarnya didalam agama Islam. bagi orang Islam, al-Qur'an merupakan sumber yang tiada kering-keringnya mengeluarkan tuntunan dari masa ke masa sepanjang jaman. Pelajar islam, sesuai dengan fungsinya tidak berpolitik, melainkan hanya mempelajari dan mengikuti perkembangan politik. politik bagi pelajar islam menjadi objek study, terutama mengenai dasar-dasarnya ada tuntutaanya yang terdapat didalam agama islam.


FALSAFAH GERAKAN

Falsafah Gerakan adalah formulasikonsepsional cara pandang PII terhadap aspek-aspek fundamental dari misi dan eksistensinya yang menjadi dasar paradigma gerakan PII.
Aspek-aspek fundamental yang dijelaskan di Falsafah Gerakan adalah
1. Pandangan Dunia Islam (Islamic World View) 
A. Hakikat Islam 
 islam dalam pengertian ajaran yang menyelamatkan dan mensejahterakan.sumber ajaranIslam ialah al-Qur'an, assunnah, ijtihad (ijmak dan qiyas).
pokok-poko ajaran islam ada 3, yaitu ajaran tentang aqidah, ajaran tentang syariah, ajaran tentang akhlaq. 
" Manusia dibedakan dengan makhluk lain, karena ditiupkanya ruh Allah SWT yang menjadi salah satu unsur kedirian manusia. dengan unsur ini manusia mampu mendaya gunakan instrument jasad dan hayatnya untuk menangkap dan memahami kebenaran. fitrah manusia adalah tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
manusia mengemban amanah sebagai khalifah Allah. fungsi khalifah adalah bahwa manusia harus mampu memwujudkan kemakmuran dan menegakan ilahiyah bumi ini.
alam menurut pandangan islam adalah sebagai ciptaan allah swt, alam sesungguhnya diciptakan untuk manusia untuk dikelola dengan amanah ke khalifahan manusia. islam sangat menghargai ilmu, ilmu yang benar adalah ilmu yang dapat membawa manusia untuk mengenali penciptanya.

B. Sistem Perjuangan Islam
Islam sebagai pandangan hidup berkepentingan melakukan perubahan masyarakat sesuai dengan cita-cita dan visinya mengenai transformasi sosial. ada beberapa komponen penting yang menjadi persyaratan terwujudnya masyarakat islami, yaitu kawasan, wilayah, tetitorial yang kondusif untuk mendukung terlaksananya ajaran islam, ummat, syariat, dan kepemimpinan.

2. Formulasi Cita-cita PII ( Tafsir tujuan tentang masa depan )
a. pendidikan yang sesuai dengan islam
adalah upaya sadar untuk mempersiapkan manusia melalui proses yang sistematis dengan membangkitkan kesadaran diri manusia sebagai abdullah dan khalifah Allah

b. kebudayaan yang sesuai dengan islam
adalah suatu sistem simbol dan sistem nilai dalam tatanan masyarakatan yang di shigh melalui proses transsendentalisasi

c. segenap rakyat indonesia dan ummat manusia
yaitu dawah agama islam harus universal, meliputi seluruh umat manusia, tidak dibatasi oleh sekat-sekat suku bangsa.


3. Karakteristik kader PII
Sifat kader PII meliputi Muslim, Cendikia dan Pemimpin.


4. Cara pandang PII terhadap eksistensinya
berupa karakter dan identitas geraka PII yaitu, Trikomitmen, Catur Bakti, Karakteristik bangun organisasi PII.



Tuhan, Alam, dan Manusia

Tuhan, Alam dan Manusia


Saat ini begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang telah tercipta dimuka bumi. Banyak orang yg belajar ilmu filsafat, fisika, biologi, sosiologi, linguistik, dll. Tapi apakah manusia tahu darimana ilmu pengetahuan bersumber? Apakah dari buku atau dari  internet? Dari masalah tersebut, dengan melihat beberapa referensi, penulis mencoba menjabarkan sedikit darimana ilmu pengetahuan berasal. Dan seperti apa hubungan Tuhan, alam dan manusia ?
Dikutip dari Falsafah Gerakan PII, hakekat Tuhan adalah "Allah subhanahu wata‟ala yang merupakan Dzat yang telah memelihara diri manusia dan memelihara alam semesta ini dengan segala nikmat yang dikaruniakan-Nya. Dia adalah sembahan manusia dan setiap makhluk, tiada sesembahan yang haq selain Dia.
Manusia mengenal Allah subhanahu wata‟ala melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam, siang, matahari, dan bulan (QS. Fushshilat [47]: 37); penciptaan langit dan bumi (QS. Al A‟raf
[7]: 54); air hujan dari langit dan limpahan rizki (QS. Al Baqarah [2]: 21-22); malaikat (QS. Az Zukhruf [43]: 9); jin (QS. Ar Rahman [55]: 15); ..........."
Dari kutipan diatas kita dapat melihat bahwa
Tuhan adalah zat sesembahan manusia yang abadi dan dipercaya menciptakan manusia dan alam semesta Tertulis pula dalam surah al-insan ayat 2 Allah SWT berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍ ۖ  نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ  سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا
innaa kholaqnal-insaana min nuthfatin amsyaajin nabtaliihi fa ja'alnaahu samii'an bashiiroo

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 2)

 Tuhan menciptakan manusia dengan dilengkapi akal dan pikiran.
Tertulis pada surah Az-Zumar ayat 18
Allah SWT berfirman:

الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ   ۗ  اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ هَدٰٮهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰٓئِكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
allaziina yastami'uunal-qoula fa yattabi'uuna ahsanah, ulaaa`ikallaziina hadaahumullohu wa ulaaa`ika hum ulul-albaab

"(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 18)

Akal yang berasal dari bahasa arab aqala yaitu mengikat atau menahan. secara umum akal difahami sebagai potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan). Aqala mengandung arti yaitu mengerti, memahami, berfikir. Dari akal dan pikiran tersebut, manusia dapat memikirkan segala sesuatu yang terjadi di Alam. Karena rasa ingin tahunya yang  begitu besar, manusia melakukan pencarian atas rasa ingin tahunya hingga lahir lah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang didapat dari Alam semesta diciptakan oleh Allah pula. Manusia memiliki pikiran dan Allah menyediakan alam untuk menjadikan nya sebagai media penyampai ilmu pengetahuan. Alam memiliki begitu banyak rahasia yang selalu ingin dipecahkan kan Manusia. Alam selalu menyimpan begitu banyak kejutan yang menarik untuk ditelusuri. Maka dari itu  Manusia melakukan banyak percobaan dan penelitian di alam untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Sehingga Ilmu pengetahuan selalu bertambah dan berkembang setiap waktunya. Hingga kini entah berapa banyak cabang ilmu pengetahuan yang telah tercipta. Dan tidak akan pernah berhenti berkembang hingga hari akhir nanti.

Jadi singkatnya, Allah adalah sumber ilmu pengetahuan, Alam adalah media untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan manusia adalah penerima ilmunya.

Sumber:
Falsafah Gerakan PII.
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Selasa, 18 Juli 2017

Kader PII ???

Menurut KBBI, Kader adalah 1 perwira atau bintara dalam ketentaraan; 2orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya. Sedangkan menurut Nano Wijaya yang tertulis di Wikipedia beliau mengatakan bahwa Kader adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisai  baiksipil maupun militer, yang berfungsi sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut. Sementara menurut Falsafah Gerakan PII, Kader pada hakekatnya adalah seseorang yang dipersiapkan untuk mengemban tugas masa depan dengan kemampuan, kualitas dan kualifikasi tertentu. jadi, dapat disimpulkan bahwa kader itu memiliki 2 makna yang pertama mengacu pada perwira atau bintara dalam ketentaraan dan makna yang lain adalah seseorang yg telah melalui proses pengkaderan yang dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan menggapai tujuan organisasi. 

Menurut KBBI, muslim adalah penganut agama Islam. Sedangkan secara harfiah muslim berarti "seseorang yang berserah diri kepada Allah", termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi. Sementara menurut Falsafah Gerakan PII ,Muslim adalah seseorang yang memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah saja dalam arti konsepsi dan cara pandang, sikap dan aktualisasi berada dalam garis bimbingan dan rido Allah. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa muslim adalah orang yang menganut agama Islam serta menjalankan syariat serta menjauhi larangan-Nya.

Menurut KBBI, cendekia cen·de·kia a adalah 1 tajam pikiran; lekas mengerti (kalau diberi tahu sesuatu); cerdas; pandai; 2 cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalan keluar (pandai menggunakan kesempatan); cerdik; 3 terpelajar; cerdik pandai; cerdik cendekia: kaum cerdik --;. Sementara menurut Falsafah Gerakan PII, cendekia adalah dalam arti upaya meneladani sifat fathanah nabi, sehingga memiliki wawasan dan antisipasi yang luas serta kerangka metodologi yang kuat sehingga dapat menangkap dan memahami keberanian, mengkonseptualisasi dan mengaktualisasikannya secara komprehensif. Jadi dapat disimpulkan bahwa cendekia adalah seseorang yang selalu mau belajar dan mengupgrade keilmuannya. 

Menurut KBBI, Pemimpin (pe·mim·pin) n 1 orang yang memimpin, sedangkan menurut Falsafah Gerakan PII, pemimpin berarti memiliki sikap dan kemampuan sebagai seorang pemimpin yang berani dan bertanggung jawab, yang mampu mengambil keputusan secara tepat dan mengelola potensi lingkungannya menjadi sesuatu yang bernilai dalam aktualisasi kekhalifahannya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang berani mengambil tanggung jawab dalam memimpin. 

Identifikasi Kader PII 
Menurut paparan diatas yang merupakan profil ideal kader, kader PII harusnya memiliki keempat ciri-ciri diatas. Yaitu seorang yang siap meneruskan estafet perjuangan PII lalu seseorang yang baik akhlaknya, terjaga sholatnya, dan selalu menjaga ibadah2 lain. Dan meninggalkan larangan2 Allah.  Selalu haus akan ilmu dan senantiasa belajar serta seorang yang siap untuk menjadi pemimpin dan mengambil tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. 


Sumber: Falsafah Gerakan PII, http://kbbi.web.id/muslim , http://kbbi.web.id/kader , http://kbbi.web.id/cendekia, http://kbbi.web.id/pemimpin, https://id.m.wikipedia.org